Minggu, 11 September 2016

Serba Serbi Peternakan

A.    Pengertian Peternakan
Serba Serbi Peternakan
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Tujuan nya adalah untuk mencari keuntungan dengan penerapan prinsip manajemen pada faktor produksi yang dikombinasikan secara optimal. [1]
Gambar 1.1 Peternakan sapi
B.     Jenis-jenis Peternakan

1.      Ternak Besar
Merupakan peternakan dengan memelihara hewan berukuran besar. Contoh : kuda, kerbau, sapi. Ternak hewan jenis ini dapat diambil manfaatnya dalam bentuk susu, daging, kulit, dan tenaga sebagai alat transportasi. Selain itu, kotoran nya dapat digunakan untuk pupuk alamiah yang diperlukan dalam usaha pertanian dan perkebunan.
2.      Ternak Kecil
Merupakan peternakan dengan memelihara  hewan berukuran kecil. Contoh : kambing, domba, kelinci. Ternak hewan jenis ini dapat diambil manfaatnya dalam bentuk susu, daging, dan kulit,
3.      Ternak Unggas
Merupakan peternakan dengan memelihara hewan bersayap atau sebangsa burung. Contoh : ayam, itik, angsa, entog, burung puyuh. Ternak hewan jenis ini dapat diambil manfaatnya dalam bentuk telur, daging, bulu, serta sebagai penghibur untuk dinikmati suara atau keindahannya. [2]

C.     Pengertian Pakan Ternak

Pakan adalah makanan yang diberikan kepada hewan ternak. Setiap hewan ternak diberi pakan yang kadar nya sudah terpola. Nutrisi yang diberikan menggunakan bahan yang diolah dengan baik sehingga memiliki kualitas yang tinggi. [3] Pakan yang berkualitas adalah  pakan yang memiliki kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin seimbang. [4] Fungsi pakan yang utama sebagai sumber energi, selain itu pakan juga digunakan untuk hal tertentu, misalnya menghasilkan warna dan rasa tertentu, sebagai pengobatan, reproduksi, serta perbaikan metabolisme lemak. [5] Pakan yang baik adalah pakan yang tidak disimpan dalam 2 minggu, tempat penyimpanan kering, tersimpan dalam wadah yang tertutup rapat serta tidak ada udara masuk, dan jika pakan berasal dari pabrik maka harus dipastikan bahwa pabrik tersebut memiliki kualitas yang baik. [6]
Gambar 1.2 Pakan ternak sapi
D.    Macam-macam Pakan Ternak

1.      Pakan Buatan
Merupakan pakan yang disiapkan oleh manusia dengan bahan dan komposisi tertentu yang sengaja disiapkan oleh manusia. Pakan buatan bersifat basa. Untuk jenis pakan basah sebaiknya dihabiskan dalam satu kali pemberian. Namun bila memang harus disimpan, sebaiknya disimpan dalam lemari pendingin dengan batas maksimal 2-3 hari karena jika terlalu lama disimpan, kualitas pakan turun dan tidak bagus untuk dikonsumsi. [7] Pakan buatan digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu :
a.       Pakan lengkap (complete feed)
Merupakan pakan yang diformulasi sedemikian rupa sehingga memiliki semua vitamin esensial dalam jumlah yang diperlukan oleh ternak. Pakan ini ditujukan untuk memberikan pertumbuhan normal pada hewan yang tidak mendapatkan suplai vitamin dari pakan alami.
b.      Pakan suplemen (supplemental feed)
Merupakan pakan yang diformulasi sedemikian rupa hingga mengandung protein dan energy yang memadai, tetapi mungkin kekurangan mikronutrein tertentu.
2.      Pakan Alami
Merupakan pakan yang berasal dari alam. Namun dalam perkembangannya, sumber pakan alami juga bisa berasal dari budidaya. Pakan alami rata rata  memiliki kandungan protein cukup tinggi.
Ada beberapa macam pakan ternak yang berasal dari tanaman tertentu, yaitu
1.      Biji jagung
Jagung mengandung lemak, protein, karbohidrat, zat besi, kalsium, fosfor, vitamin A, B1, dan air yang bermanfaat sebagai sumber energi bagi hewan ternak. Hewan yang mengonsumsi jagung diantaranya ayam, burung kecil.
Gambar 1.3 Biji jagung, salah satu pakan ternak yang sering digunakan
2.      Biji padi
Melalui proses penggilingan biji padi akan berubah menjadi dedak yang dapat dikonsumsi hewan ternak seperti ayam, bebek, angsa. Dedak berfungsi sebagai sumber energi hewan yang memakannya.
3.      Biji kedelai
Bagian yang digunakan dari biji kedelai adalah kulitnya. Untuk menggunakan kulit kedelai ini diperlukan proses fermentasi dengan bantuan Aspergillus Niger agar tidak memperhambat pembuatan telur pada unggas karena pengaruh tekstur kulit kedelai yang kasar.

E.     Penyakit pada Hewan Ternak dan Cara Mengobatinya

Apabila kita memiliki hewan ternak yang terserang penyakit, alangkah baiknya segera diobati, karena selain dapat menyiksa hewan ternak, bakteri juga dapat menular pada hewan ternak tersebut. Berikut beberapa penyakit yang menyerang hewan ternak :

1.      Cacingan
Penyakit cacingan merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai pada ternak. Faktor kebersihan badan dan proses perolehan makanan menjadi penyebab ternak terinfeksi telur cacing yang akhirnya menetas dan berkembang biak pada tubuh ternak. Tanda-tanda ternak terinfeksi cacing yaitu terlihat pada perut yang buncit, kurus dan pucat terutama di daerah selaput dalam kelopak mata, gangguan pada saluran pencernaan, warna bulu terlihat agak suram dan kusut serta bulu mudah rontok.
Cacingan dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan kandang dan pengambilan rumput dilakukan pada siang hari yaitu jam 12.00 sampai jam 13.00. Penggembalaan ternak juga harus dilakukan jauh dari rawa, sungai, atau sawah yang banyak siput air sebagai perantara dari telur cacing.
Untuk hewan yang sudah terkena cacingan, maka cara pengobatannya yaitu dengan memberikan obat cacing. Selain itu juga dapat dilakukan dengan jamu atau pengobatan tradisional yang dibuat dengan cara menyiapkan buah pinang muda yang telah bersih, kemudian ambil cairan buah pinang muda tadi, kemudian minumkan pada ternak sampai cacingan berhenti.
2.      Diare
Diare adalah gangguan pada saluran pencernaan yang disebabkan adanya bibit penyakit atau makanan yang berlebihan. Tanda-tanda ternak terinfeksi diare yaitu mata sayu tidak bercahaya, bulu badan kusam dan tidak bersih, nafsu makan menurun, badan lemas, serta kotoran biasanya berwarna hijau muda atau hijau kehitaman.
Untuk hewan yang terkena diare, maka cara pengobatannya adalah dengan menggunakan garam oralit yang dibuat dengan cara menyiapkan garam 1 sendok (10 gram) dan gula pasir 1 sendok serta 2,5 liter air masak yang dicampur menjadi satu untuk kemudian diminumkan pada ternak yang mengalami diare hingga diarenya berhenti.
3.      Antraks
Antrak adalah penyakit menular yang sangat mudah penularannya karena spoora antrak bertebaran di daun, buah bahan pakan, tanah, dan air. Tanda-tanda ternak terinfeksi antrak yaitu suhu badan tinggi dan  mengalami demam, ternak stress dan tidak tenang, nafsu makan berkurang, pernapasan cepat dan pendek, denyut nadi lemah, kotoran dan air kencing bercampur darah, serta terjadi pembengkakan pada vulva dan dubur.
Gambar 1.4 Hewan yang mati karena antraks
Untuk hewan yang terkena antrak, maka cara pengobatannya adalah dengan menggunakan jamu atau pengobatan tradisional yang dibuat dari cairan daun papaya yang diminumkan secara rutin untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena penyakit ini termasuk penyakit yang berbahaya sebab jika dibiarkan dalam waktu 2 sampai 6 jam atau 24 setelah terinfeksi hewan ternak akan mati.
4.      Kudis
Kudis adalah gangguan penyakit yang terjadi pada kulit ternak yang dapat menular lewat kontak langsung atau bersentuhan langsung. Gejala ternak terkena kudis yaitu bulu banyak yang rontok, badan kurus, selaput lendir pucat, ternak merasa gatal dengan ditandai menggaruk-garuk seluruh tubuh. Penyakit kudis yang terdapat di bagian mata, hidung, telinga, serta bagian kaki yang berwarna putih kekelabuan disebut Eksim.
Penyakit kudis dan eksim dapat dicegah dengan cara memandikan hewan ternak secara rutin setiap minggu sekali dan menjaga kebersihan kandang serta membuang kotoran ternak. Selain dimandikan, hewan ternak juga harus secara rutin dipotong bulu nya serta memberikan makanan berupa daun dan sayuran dalam jumlah yang cukup.
5.      Sakit mata
Gejala ternak mengalami sakit mata yaitu selaput mata meradang, berair, selalu ditutup dan berkedap-kedip. Bila dibiarkan akan menjadi parah dan dapat menyebabkan ternak menjadi rabun bahkan buta.
Hewan ternak yang mengalami sakit mata dapat diobati secara tradisional dengan cara meneteskan air jeruk limau 1-3 tetes sampai sembuh. [8]
Gambar 1.5 Jeruk limau dipercaya mampu mengobati sakit mata pada hewan ternak


Referensi :
1.      Rasyaf M. 1994. Manajemen Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta : Kanisisus
2.      Iskandar, L. 2009. Geografi 2 : Kelas XI SMA dan MA. Jakarta : PT.Remaja Rosdakarya
3.      Khairuman, Amri K. 2003. Pembenihan & Pembesaran Gurami secara Intensif. Jakarta : AgroMedia
4.      Tiana OA, Murhananto. 2004. Membedah Rahasia Sukses Memelihara Koi. Jakarta : AgroMedia
5.      Afrianto Eddy, Liviawaty E. 2002. Pakan Ikan dan Perkembangannya. Jakarta : Kanisius
6.      Azhari. 2003. Jakarta city tour : tragedi, ironi, dan terror. Jakarta : AgroMedia
7.      Afrianto Eddy, Liviawaty E. 2002. Pemeliharaan Kepiting. Jakarta : Kanisius
8.      Perawatanternakbudidaya.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar